Selain itu, masyarakat juga turut merasakan dampak negatif dari tingginya jumlah anak yang tumbuh tanpa bapak. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan angka kriminalitas, kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.


Tingginya jumlah anak yang tumbuh tanpa bapak tidak hanya berdampak pada keluarga mereka, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti peningkatan angka kriminalitas, kemiskinan, dan ketidakstabilan sosial.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah anak yang tumbuh tanpa bapak di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menjadi perhatian serius karena kondisi ini dapat menyebabkan berbagai masalah sosial yang mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas. Anak-anak yang tidak memiliki figur bapak dalam kehidupan mereka cenderung mengalami kesulitan dalam mengembangkan identitas diri, membangun hubungan yang sehat, dan menghadapi tekanan sosial.

Selain itu, anak-anak yang tumbuh tanpa bapak juga memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku kriminal. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan bapak mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk melakukan tindakan kriminal dibandingkan dengan anak-anak yang memiliki hubungan yang baik dengan kedua orangtuanya.

Kemiskinan juga merupakan dampak lain dari tingginya jumlah anak yang tumbuh tanpa bapak. Anak-anak yang tidak memiliki dukungan finansial dari bapak mereka cenderung hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit. Mereka mungkin tidak mendapatkan akses yang memadai terhadap pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya, yang kemudian dapat menghambat kemungkinan mereka untuk meraih kesuksesan dalam hidup.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama dalam mencari solusi yang tepat. Pemerintah dapat memberikan dukungan dalam bentuk program-program yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang tumbuh tanpa bapak, seperti program bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pembinaan karakter. Di sisi lain, masyarakat juga perlu memberikan dukungan moral dan emosional kepada anak-anak yang tumbuh tanpa bapak, agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Dengan adanya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan masalah tingginya jumlah anak yang tumbuh tanpa bapak dapat diatasi dengan baik. Hal ini akan membantu menciptakan masyarakat yang lebih stabil, harmonis, dan sejahtera.

Referensi:

1. Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia

2. Sheehan, G., & Smyth, J. (2001). Father-child relationships and children’s psychological well-being in intact and single-parent families: A cross-national study. Journal of Social Issues, 57(3), 397-409.

3. Lerman, R. I., & Sorensen, E. (2000). Father involvement with their nonmarital children: Patterns, determinants, and effects on their earnings. Marriage and Family Review, 29(2-3), 137-158.