Sebelum memulai proses penerjemahan, penting untuk memahami konteks dan tujuan dari jurnal yang akan diterjemahkan. Apakah jurnal tersebut bersifat ilmiah, teknis, atau populer? Hal ini akan sangat mempengaruhi pilihan kosakata dan gaya bahasa yang akan digunakan dalam penerjemahan.
Jika jurnal yang akan diterjemahkan bersifat ilmiah, maka diperlukan pemahaman yang mendalam tentang bidang ilmu yang dibahas dalam jurnal tersebut. Kosakata yang digunakan harus sesuai dengan terminologi yang umum digunakan dalam bidang ilmu tersebut. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan juga harus formal dan akademis.
Jika jurnal tersebut bersifat teknis, maka penerjemah perlu memiliki pengetahuan khusus tentang terminologi teknis yang digunakan dalam bidang tersebut. Penerjemah juga perlu memastikan bahwa kosakata yang dipilih sesuai dengan konteks teknis yang ada dalam jurnal tersebut.
Sementara jika jurnal tersebut bersifat populer, penerjemah perlu menggunakan bahasa yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca umum. Kosakata yang digunakan harus lebih umum dan tidak terlalu khusus. Selain itu, gaya bahasa yang digunakan juga harus lebih santai dan tidak terlalu formal.
Dalam melakukan proses penerjemahan, penerjemah juga perlu memperhatikan struktur kalimat, tata bahasa, dan gaya penulisan asli dalam jurnal tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan yang disampaikan dalam jurnal dapat tersampaikan dengan jelas dan akurat dalam terjemahan.
Dengan memahami konteks dan tujuan dari jurnal yang akan diterjemahkan, penerjemah dapat menghasilkan terjemahan yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pembaca. Oleh karena itu, sebelum memulai proses penerjemahan, pastikan untuk melakukan penelitian dan persiapan yang matang.
Referensi:
1. Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Prentice Hall International.
2. Munday, Jeremy. 2008. Introducing Translation Studies: Theories and Applications. Routledge.
3. Baker, Mona. 2018. In Other Words: A Coursebook on Translation. Routledge.