Ketika perusahaan melakukan transaksi keuangan, seringkali perlu dilakukan penyesuaian dalam catatan akuntansi agar laporan keuangan menjadi lebih akurat. Penyesuaian tersebut dicatat dalam jurnal penyesuaian yang biasa disebut Adjustment Journal. Contoh-contoh penyesuaian yang umum dilakukan dalam jurnal penyesuaian antara lain:
1. Penyesuaian atas persediaan barang dagang
Ketika persediaan barang dagang mengalami penurunan nilai atau kerusakan, perlu dilakukan penyesuaian dalam catatan akuntansi. Contoh, penyesuaian atas persediaan yang rusak sebesar Rp 1.000.000.
2. Penyesuaian atas aset tetap
Jika ada aset tetap yang mengalami penyusutan, perlu dilakukan penyesuaian dalam jurnal penyesuaian. Contoh, penyesuaian atas penyusutan gedung sebesar Rp 500.000.
3. Penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima
Jika perusahaan telah memberikan jasa namun pembayarannya belum diterima, perlu dilakukan penyesuaian dalam catatan akuntansi. Contoh, penyesuaian atas pendapatan yang masih harus diterima sebesar Rp 2.000.000.
4. Penyesuaian atas biaya yang sudah dikeluarkan tetapi belum tercatat
Jika perusahaan telah mengeluarkan biaya tetapi belum tercatat dalam catatan akuntansi, perlu dilakukan penyesuaian. Contoh, penyesuaian atas biaya listrik yang sudah dikeluarkan sebesar Rp 300.000.
Dengan melakukan penyesuaian dalam jurnal penyesuaian, perusahaan dapat menjamin bahwa laporan keuangan yang disajikan lebih akurat dan dapat dipercaya. Dengan demikian, manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi keuangan yang valid.
Referensi:
1. Soemarso, SR. (2016). Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
2. Weygandt, Jerry J., Kieso, Donald E., dan Kimmel, Paul D. (2010). Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga.